Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang”
Pendahuluan
Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) MAN 2 Model Banjarmasin ke-11 tanggal 20 Pebruari 2009, MAN 2 Model Banjarmasin mencoba menggali kreatifitas guru yang masih terpendam. Banyak potensi yang belum tersalurkan khususnya bidang tulis menulis dan jurnalistik.
Kegiatan tulis menulis dan mempublikasikannya pada suatu media masa merupakan bagian pengembangan profesionalisme dan kompetensi yang perlu senantiasa dikembangkan. Sebab keterampilan menulis dan menuangkan suatu gagasan dapat dipelajari dan dilatih agar menjadi lebih terampil. Penuangan hasil karya guru dapat dimuat pada majalah dinding (mading), buletin guru dan surat kabar, bahkan bisa diterbitkan dalam bentuk buku.
Disadari atau tidak keterampilan menulis di kalangan guru saat ini terkesan kurang diminati. Hal ini setidaknya dapat kita lihat dari kurangnya perkembangan mading atau buletin sekolah. Di sisi lain, ada anggapan dari kalangan guru, menulis merupakan “momok” yang menakutkan. Indikatornya dapat dilihat dari adanya stagnasi kepangkatan di kalangan pegawai fungsional yang bergolongan IV.a.
Menggugah semangat para guru untuk menulis memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Walaupun sebenarnya profesi guru tidak lepas dari aktivitas tulis menulis. Mulai dari menyiapkan Silabus, Program Tahunan, Program Semester atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sampai evaluasi belajar siswa, semuanya tak lepas dari tulis menulis.
Salah satu faktor yang membuat gairah guru untuk menulis susah berkembang, adanya anggapan yang keliru di kalangan guru tentang aktivitas tulis menulis ini.
Pertama, anggapan bahwa menulis itu sulit dan membutuhkan bakat dan keterampilan khusus.
Kedua, guru tidak punya banyak waktu untuk menulis. Sebagai pendidik dan pengajar, tentunya cukup sulit bagi guru meluangkan waktunya untuk menulis. Namun kalau mau jujur di sinilah sebenarnya guru menemukan banyak ide, tantangan dan peluang.
Ketiga, tidak adanya wadah yang representatif. Salah satu faktor penghambat/ penyebab kurang bergairahnya guru menulis adalah tidak adanya wadah yang representatif dari sekolah atau pihak-pihak terkait, walaupun hanya berbentuk sebuah mading/ buletin sekolah.
Selain itu juga karena kurang adanya sentuhan spirit/ rangsangan atau penghargaan misal, berupa kredit poin untuk menunjang karir guru. Atau ada forum tertentu dari lembaga yang kompeten yang bisa menampung dan mewadahi ide-ide guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kalimantan Selatan.
Menyadari akan permasalahan di atas, maka MAN 2 Model Banjarmasin terpanggil untuk melaksanakan seminar motivasi menulis bagi para guru se-Kalimantan Selatan.