Archive for February, 2012

Lampu Kuning; Seks Bebas Remaja Banua

“Sangat miris melihat perilaku remaja saat ini,hanya ilmu agamalah yang dapat jadi benteng untuk mereka… mudahan semua dapat petunjuk!”.

Demikian bunyi salah satu keprihatinan yang diungkap salah seorang warga masyarakat di forum diskusi dunia maya, menyikapi hasil mencengangkan yang disampaikan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin mengenai perilaku seks bebas di kalangan remaja banua, beberapa waktu lalu.

Kaum remaja di Kota Banjarmasin serta merta menjadi perhatian dalam kesan yang negatif. Kota “seribu sungai” yang selama ini dianggap bersetia pada nilai-nilai lama, dan religius, itu telah tercemari peradaban hedonis: seks bebas.

Seperti ramai diberitakan, angka seks bebas di kalangan remaja di Kota Banjarmasin mengalami kenaikan yang drastis dibandingkan data 2010. Hingga akhir 2011 ada peningkatan pada persalinan remaja. Dari sebanyak 50 orang pada 2010, melonjak menjadi 235 orang pada 2011. Data lainnya terjadi pada kasus KTD (Kehamilan yang tidak diinginkan), dari 35 orang 2010, melonjak menjadi 220 orang pada 2011. (www.tribunnews.com)

Read the rest of this entry »

Leave a Comment

Anak Muda Banjar, Bangkitlah! (Karena Kau adalah Aset Banua)

“Berikan kepadaku 1000 orang tua, aku sanggup mencabut Semeru dari uratnya. Tapi berikan kepadaku 10 anak muda, maka aku sanggup menggoncangkan dunia” (Soekarno)

Berkobar-kobar semangat Bung Karno meneriakkan kalimat tersebut kepada para anak muda agar terus bangkit dan berkarya membangun bangsa Indonesia. Mengapa beliau memilih anak muda? Karena anak muda merupakan poros bagi punah atau tidaknya sebuah negara.

Anak muda adalah pelurus dan pewaris bangsa. Baik buruk nasib bangsa di masa depan tergantung kepada bagaimana generasi mudanya, apakah mereka memiliki kredibilitas yang tinggi, berjiwa kepemimpinan, memiliki semangat nasionalisme, menguasai pengetahuan dan mampu berfikir positif untuk berkreasi yang besar bagi kemajuan bangsanya. Atau malah sebaliknya?

Anak muda adalah “agent of change”, para anak mudalah yang melakukan perubahan. Sehingga “anak muda” dan “perubahan” adalah dua kata yang sarat akan makna. Percaya atau tidak, sebuah peradaban hanya bisa bangkit bila para anak muda terlibat di dalamnya. Apa buktinya ? Pada masa Rasulullah SAW menyebarkan Islam dan sebagian besar sahabat Nabi yang berperan adalah anak-anak muda. Kejayaan Islam dilakukan oleh anak muda. Seperti Usamah bin Zaid, ketika berusia 18 tahun telah menjadi komandan pasukan saat menaklukkan negeri Syam.

Karena pentingnya peran Anak muda Rasulullah bersabda, yang artinya, “Gunakanlah lima kesempatan sebelum datangnya yang lima. Yaitu, masa mudamu sebelum tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, masa hidupmu sebelum kematianmu, dan waktu luangmu sebelum waktu sempitmu” (HR. Hakim). Itulah luar biasanya menjadi seorang anak muda.

Read the rest of this entry »

Comments (1)