Gempa literasi. Sebuah gerakan kebudayaan di tingkat lokal untuk “Indonesia Membaca”, digagas oleh teman-teman penggiat literasi di seluruh Indonesia.Gerakan Kebudayaan ini bermula pada Sabtu, 26 November 2011 lalu, ketika sekitar 30 komunitas literasi yang tergabung di dalam Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Indonesia berkumpul di Bandung, mencanangkan penyulutan sumbu Gempa Literasi secara serentak di 33 titik provinsi.
Disebut sebagai suatu ‘gempa’ karena gerakan ini akan dilancarkan di 33 provinsi sehingga diharapkan sejak ia dimulai pada 23 April 2012 nanti, bisa membuat goncangan gempa susul-menyusul sehingga melalui gerakan kebudayaan, khususnya membaca, mampu menggoyangkan bangunan kebodohan menjulang di tanah air.
Gerakan Gempa Literasi bisa diadopsi atau diselenggarakan oleh siapa saja. Secara kelembagaan Forum Taman Bacaan Masyarakat tentu akan bekerja aktif, di samping itu gerakan ini bisa dilakukan oleh LSM, atau institusi pemerintah seperti Kemendiknas, bahkan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah dengan produk bernama perpustakaan desa.
Bentuk-bentuk kegiatannya, mengutip penjelasan Agus Irkham, Litbang Forum TBM dalam www.kubukubuku.blogspot.com adalah: Pertama, berupa orasi literasi dari pejabat atau tokoh setempat, bisa gubernur, bupati, camat, bahkan RW dan RT. Dengan orasi literasi, warga di sekitar TBM akan tahu isi kepala pemimpinnya. Kemudian naskah orasi literasi ini, kelak akan dikumpulkan dan diterbitkan menjadi sebuah buku.