Waktu terus berputar. Tanggal 17 Agustus tahun 2009: Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia baru saja berlalu. Ramai-ramai kita merayakannya dengan gembira, masing-masing dengan tingkah-polahnya: apel akbar, bazaar, aneka lomba, bentuk-bentuk karnaval dan perayaan, diiringi gelak tawa dan pesta hura-hura, atau ada pula yang menyampaikan doa dengan khidmat.
Orang-orang berucap: semoga di hari kemerdekaan hidup lebih baik, rejeki bertambah, tercukupi sandang pangan, kemiskinan berkurang, dan tak ada lagi bencana.
Suatu kewajaran bila kita berharap sesuatu yang lebih baik di hari kemerdekaan bangsa. Hanya saja kita juga mesti tabah, karena harapan-harapan kita itu lebih sering terbang begitu saja entah ke mana (?). Hilang diterpa angin puting beliung, dihanyutkan banjir, dan tertimbun tanah longsor. Betapa seringnya apa yang kita angankan dan kita pikirkan jauh di atas kenyataan apa yang kita dapatkan.