Demam Pemilihan Presiden (Pilpres) agaknya sudah merambah berbagai lapisan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia, dari Aceh hingga Papua.
Pilpres kali ini harus diakui lebih menarik dan lebih seru dibanding pilpres terdahulu. Figur-figur yang bertarung dalam kompetisi pilpres sangat mendongkrak kegairahan masyarakat, karena memang masyarakat Indonesia hanya dihadapkan pada dua pilihan calon presiden-calon wakil presiden. Obrolan di berbagai ruang publik lebih banyak berkisar soal dua capres itu dan bisa berkembang menjadi diskusi panas.
“Keberpihakan” beberapa pemilik media massa terhadap salah satu pasangan capres mengakibatkan arah pemberitaan dan informasi tidak berimbang, baik terkait pilpres maupun terkait isu-isu penting lain. Pertarungan opini lebih menonjol ketimbang pertarungan ide dan gagasan.