Archive for May 30, 2008

(Jangan) Ada Perselingkuhan di Antara Kita

Lagi-lagi DPR RI bikin skandal, baru saja reda kasus heboh rekaman adegan syur politisi dari Partai Golkar Yahya Zaini dengan pedangdut Maria Eva, kini muncul cerita baru. Bermula dari beberapa hari yang lalu foto syur anggota Dewan yang Terhormat kembali beredar di internet. Kali ini, pelakunya adalah Max Moein dari Fraksi PDIP.

Beredarnya foto -terlepas dari keabsahan foto tersebut- atau adegan esek-esek yang justru dilakukan elite politik ini telah menambah deretan kasus dekadensi moral yang sedang melanda bangsa kita. Kasus hubungan lain jenis yang bukan muhrim hampir tiap hari terjadi di mana-mana, bahkan dipertontonkan melalui pemberitaan atau penayangan televisi.

Kita sungguh prihatin, karena sepertinya perselingkuhan ini bukan kejadian aneh. Ia seperti jadi kisah rutin manusia. Bisa jadi kita mendapati kejadian ini bahkan dialami saudara atau teman-teman dekat kita. Satu hal yang pasti membuat kita sakit hati mendengarnya. Kita diingatkan lebih intensif tentang perselingkuhan dan segala efek negatif yang menyertainya ketika kejadiannya menimpa orang-orang yang menjadi public figure apalagi anggota dewan yang (katanya) Terhormat itu.

Masalahnya media massa memang terlalu rakus untuk tidak memberitakan kisah-kisah heboh seperti ini. Kita pun mungkin tidak terlalu suka dengan terisinya ruang wacana publik dengan berita-berita seperti ini. Apalagi kita tentu menyimpan empati terhadap keluarga yang diterpa musibah perselingkuhan ini. Kalau sudah begini, minimal kita bisa menjadikan berita-berita ini bermanfaat buat kita dan tentu kita berdoa semoga pihak-pihak yang ditimpa “musibah” tadi bisa menyelesaikan masalah mereka dengan baik.
Read the rest of this entry »

Comments (6)

Menelusuri Jejak Ulama di Tanah Borneo

Pernah dimuat pada harian Mata Banua/ Jum’at, 30 Mei 2008 dan Kalimantan Post/ Jum’at, 4 Juli 2008

“Ulama bukanlah malaikat dari langit yang diturunkan ke bumi untuk menyelesaikan persoalan manusia dengan mukjizat, secepat kilat untuk kemudian kembali ke langit. Ulama adalah orang biasa yang melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, dalam masa yang panjang, sampai waktu mereka habis”.

Perjalanan sejarah dari masa ke masa tak luput dari kilasan perjalanan sosok para ulama. Merekalah garda terdepan semangat juang yang tengah dikobarkan. Merekalah guru bagi peradaban yang agung. Peradaban yang melahirkan jundi-jundi yang ikhlas mempertaruhkan dirinya atas nama dien yang mulia, al-Islam.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Ungkapan klasik ini memiliki makna penting dalam pembangunan bangsa ke depan. Begitu pula umat yang besar adalah umat yang mau menghargai, mengenang, menelusuri dan mengikuti jejak langkah para ulamanya. Sebab sangat jelas, ulama adalah pewaris para nabi, karena peran dan perjuangan para ulama yang telah mendahului perjuangan para penerusnya saat inilah, akhirnya dakwah sampai kepada kita.

Read the rest of this entry »

Comments (1)