Dewi Persik, Apa yang Engkau Cari?

(Antara Cinta dan Nelangsa, Inilah Secercah Goresan Jiwa)

Mbak Dewi, bagaimana kabarnya Mbak? Ini surat saya yang pertama untuk Mbak. Saya tahu Mbak justru semakin sibuk manggung setelah kontroversi pencekalan Mbak di mana-mana. Wah, sampai tiap hari saya melihat wajah Mbak di televisi!

Saya terharu dengan kisah hidup dan rumah tangga Mbak yang mengalami perceraian dengan penyanyi Saiful Jamil. Tapi, saya juga kasihan dengan seorang bocah di Jawa Timur. Itu lho, yang diperkosa kakek-kakek. Yang tragis, katanya, si kakek memperkosa karena terangsang setelah menonton VCD Mbak Dewi… Bagaimana Mbak tanggapannya?
Saya tahu, mungkin Mbak akan bilang itu bukan kesalahan langsung Mbak. Tapi… Apa tidak kasihan dengan para korban? Mungkin ada banyak juga lho kasus serupa yang belum terangkat ke permukaan. Di antara para bodyguard mungkin Mbak aman. Tapi bagaimana dengan kami, kaum “pejantan” ini Mbak?

Mbak, memang sih menurut hukum dunia adalah hak Mbak mau berekspresi seperti apa. Mau goyang gergaji kek, mau macul kek, mau ngebor, terserah… Tapi bagaimana menurut hukum Allah? Saya rasa sebagai muslimah, Mbak juga tidak asing bahwa haram hukumnya bagi seorang muslimah yang sudah baligh untuk mempertontonkan auratnya. Apalagi melakukan hal-hal yang berpotensi membangkitkan birahi kaum lelaki yang bukan haknya.

Sebenarnya saya juga senang kalau Mbak sukses. Tapi alangkah lebih indahnya kalau kesuksesan itu dibarengi dengan kemuliaan. Mbak tahu tidak Siti Nurhaliza? Dia adalah seorang penyanyi muda dari Malaysia. Ya… Belum berkerudung sih. Tapi pakaiannya biasa serba panjang, suaranya pun bagus. Suatu bukti, ternyata untuk sukses itu tidak harus mengumbar nafsu dan kemolekan body.

Dan… Aduh, saya jadi nggak enak nih… Apa Mbak nggak tersinggung? Itu lho, pria kan jadi membayangkan hal yang nggak-nggak bersama Mbak. Ya, mungkin mereka juga seharusnya bisa menahan hawa nafsu. Tapi mungkin buat mereka, ujian sangat berat untuk menahan diri bila ada yang bergoyang “seheboh” Mbak?

Yang lebih membuat saya marista (sedih) lagi, ternyata banyak sekali lho penyanyi lain yang seperti mendapat lampu hijau untuk bergoyang lebih seronok. Tidak percaya? Coba saja lihat di TV. Heboh! Sayangnya heboh yang negatif…

Mbak Dewi, saya tahu Mbak harus menghidupi diri dan keluarga. Saya juga mengerti, pasti berat rasanya untuk beralih. Apalagi tawaran sedemikian deras mengalir. Tapi, percayalah Mbak rezeki itu Allah yang atur. Lihat saja Inneke Koesherawati. Setelah berkerudung, beliau bilang, rezeki tetap saja ada. Malah batin terasa lebih tenang.

Biar bagaimanapun, saya ingin berterima kasih. Setelah mendengar kisah perjuangan Mbak, saya juga terpacu. Bukan untuk jadi penyanyi dangdut juga lho… Maksudnya, saya juga ingin berprestasi dalam bidang saya. Tapi saya juga ingin menunjukkan, bahwa seorang muslimah dapat berprestasi tanpa harus mengumbar hawa nafsu. Tetap mulia, terhormat dan ada di jalan Allah. Doakan ya Mbak…

Selain itu, saya juga jadi dibuat sadar. Ternyata untuk menyampaikan kebaikan itu memang harus sabar dan bertahap ya? Saya tahu Mbak mungkin masih merasa sebal dengan para pencekal. Tapi, kalau saya sih melihatnya, mereka sebenarnya berniat baik. Mungkin caranya saja ya yang perlu diperbaiki? Kalau saya jadi Mbak, mungkin akan sedih juga dicekal dan dilarang manggung di depan penggemar seperti itu… Tapi, kalau bisa Mbak tetap ambil hikmahnya saja! Insya Allah semua itu mengandung kebaikan, untuk Mbak sendiri maupun untuk semua orang.

Percayalah, saya hanya ingin Mbak bahagia. Tapi bukan kebahagiaan yang sementara. Saya ingin Mbak bahagia dunia akhirat. Maka, saya berdoa mudah-mudahan Allah membukakan pintu hati Mbak dan mendekatkan Mbak pada-Nya. Semoga Allah membantu untuk bercermin, apa yang telah Mbak perbuat selama ini dan apa akibatnya.

Yah, begitu saja Mbak. Salam ya buat orang tua, adik-adik dan Mas Saiful, mantan suami Mbak. Sekian dulu dari saya. Salah khilaf mohon dimaafkan.

Dari saudaramu yang peduli…

5 Comments »

  1. Abu Nuwaeri said

    Duh fik, indah banget kalo ngedakwahnya pake tulisan yang rasanya menyentuh hati kayak gini. InsyaAllah kalo mbak Persik nya sempat membaca surat ini dengan JUJUR, pasti ada manfaat dan nilai perbaikannya deh! Salut buat ufik, tulisan-tulisannya makin OKS aja!!!Lajari pang fik dingsanak nah….

  2. saudin said

    mbak dewi tolong gergajiin kayu ulin yang ad di dpan rumah saya ‘

  3. mbahmulwife said

    saya heran DEWI PERSIK ITU BERLAKU SEPERTI ORANG YANG PALING PINTAR SE INDONESIA

  4. trya said

    hTi” mBa , , ,

    nAntI sUsu x jAtuh lAwq kwbAxAkan goyAng , , ,beingAT mbA’

    ingAt mTi , , ,

    istiGfaR mbA , ,

    AaaastAgfirullAh , , , , , , , ,

  5. opik said

    Dewi-dewi kau menggoda hatiku………….hatiku.

RSS feed for comments on this post · TrackBack URI

Leave a comment